Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Wijaya Kusuma Surabaya mengadakan kunjungan kelembagaan ke Griya Usia Lanjut Santo Yosef di Surabaya pada hari Selasa, 25 Juni 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mengenalkan praktik pelayanan sosial pada setting kelembagaan kepada mahasiswa dalam mata kuliah Manajemen Organisasi Layanan Sosial Terhadap Lansia dan diikuti oleh 10 mahasiswa serta tiga dosen pendamping.
Kunjungan kelembagaan ini merupakan program yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam memahami dan terlibat langsung dengan pelayanan sosial terhadap lansia. Selama kunjungan, mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif, seperti edukasi layanan sosial di lembaga, manajemen layanan sosial, tanya jawab, keliling bersama mengenalkan berbagai ruangan dan kegiatan disana, serta sesi cerita dengan para penghuni griya usia lanjut. Selain itu, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mempelajari berbagai program dan layanan yang disediakan oleh Griya Usia Lanjut Santo Yosef, seperti perawatan fisik, kesehatan, kegiatan sosial, dan dukungan psikologis bagi para lansia.
Peserta kunjungan terdiri dari 10 mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, yang didampingi oleh tiga dosen yaitu Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial, Heru Dwi Herbowo, S.Sos., M.A. Selaku Sekretaris Program Studi Kesejahteraan Sosial, dan Dra, Sih Wulandari, M.Si. selaku dosen LB. Kegiatan ini juga melibatkan staf dan penghuni Griya Usia Lanjut Santo Yosef. Pihak griya menyambut baik kedatangan mahasiswa dan dosen, dengan harapan dapat memberikan wawasan baru serta memperkaya pengalaman mereka dalam bidang layanan kesejahteraan sosial.
Kunjungan dilakukan pada hari Selasa, 25 Juni 2024, mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Waktu yang cukup panjang ini dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa untuk memahami kondisi dan kebutuhan lansia, serta belajar langsung dari pengalaman para staf dan pengurus griya terkait manajemen layanan sosial disana. Griya Usia Lanjut Santo Yosef, yang berlokasi di Sambikrep, Surabaya merupakan salah satu panti wreda ternama di kota ini. Dikenal dengan pelayanan dan fasilitas yang baik bagi para lansia, griya ini menjadi tempat yang ideal bagi mahasiswa untuk belajar dan berinteraksi dengan kelompok masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus.
Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang praktik manajemen organisasi dan layanan sosial terhadap lansia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara institusi pendidikan dengan lembaga pelayanan sosial. Melalui kunjungan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang telah mereka pelajari di kelas dalam situasi nyata, serta mengembangkan empati dan keterampilan sosial yang penting dalam profesi mereka nanti.
Kegiatan dimulai dengan sesi pengenalan dan diskusi antara pihak Griya Usia Lanjut Santo Yosef dengan mahasiswa dan dosen. Dalam sesi ini, mahasiswa mendapatkan gambaran umum tentang operasi dan layanan griya. Selanjutnya, mereka diajak berkeliling fasilitas griya, seperti ruang perawatan, ruang aktivitas, dan taman. Mahasiswa kemudian berinteraksi langsung dengan para penghuni melalui berbagai kegiatan yang telah disiapkan. Aktivitas ini meliputi sarapan pagi, senam pagi bersama, permainan interaktif, dan sesi berbagi cerita, yang semuanya dirancang untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan para lansia.
Manfaat yang diperoleh bagi mahasiswa Pertama, pengalaman praktis: Melalui kunjungan ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam menangani dan berinteraksi dengan lansia. Hal ini sangat penting untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang menjemen pengelolaan kebutuhan khusus kelompok ini. Kedua, peningkatan kompetensi: Kegiatan ini membantu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang pelayanan sosial, khususnya yang berkaitan dengan kesejahteraan lansia. Mereka belajar bagaimana menerapkan teori dalam praktik nyata dan mengembangkan solusi kreatif untuk berbagai tantangan yang dihadapi lansia. Ketiga, pengembangan empati dan keterampilan sosial: Interaksi langsung dengan penghuni griya membantu mahasiswa mengembangkan empati dan keterampilan sosial yang sangat penting dalam profesi kesejahteraan sosial. Mereka belajar untuk memahami perasaan dan perspektif lansia, serta bagaimana memberikan dukungan yang efektif.
Manfaat bagi lembaga pertama, kolaborasi akademik: Kunjungan ini memperkuat kolaborasi antara lembaga pendidikan dan lembaga pelayanan sosial, membuka peluang untuk kerja sama lebih lanjut di masa depan. Pihak griya dapat memanfaatkan pengetahuan dan penelitian dari universitas untuk meningkatkan layanan mereka. Kedua, peningkatan kualitas layanan, Masukan dan observasi dari mahasiswa serta dosen dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan peningkatan kualitas layanan di griya usia lanjut. Dengan demikian, griya dapat terus meningkatkan pelayanan dan fasilitasnya untuk memenuhi kebutuhan para lansia.Ketiga, promosi dan kesadaran: Kunjungan ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelayanan dan perhatian terhadap kesejahteraan lansia. Melalui publikasi kegiatan ini, diharapkan lebih banyak orang yang peduli dan terlibat dalam upaya peningkatan kesejahteraan lansia.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik mahasiswa maupun Griya Usia Lanjut Santo Yosef, dalam upaya bersama meningkatkan mutu manajemen dan layanan kesejahteraan sosial.