Surabaya – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), melaksanakan program bertajuk “Optimalisasi Layanan Kesejahteraan Sosial di GUL Santo Yosef melalui Penyusunan Panduan Praktik Pekerja Sosial untuk Lansia” pada tahun 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi GUL Santo Yosef, sebuah lembaga kesejahteraan sosial lanjut usia di Surabaya. Selama ini, layanan yang diberikan masih bersifat umum karena belum adanya pekerja sosial profesional yang menangani lansia serta ketiadaan panduan praktik baku. Kondisi tersebut berimplikasi pada kurang optimalnya pendampingan yang diberikan kepada para lansia.
Melihat kebutuhan tersebut, tim PKM UWKS yang diketuai oleh Drs. Yudi Harianto Cipta Utama, M.IP., bersama anggota dosen Dr. Sugeng Pujileksono, M.Si. dan Heru Dwi Herbowo, S.Sos., MA., serta mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial, menyusun langkah-langkah sistematis untuk memperkuat layanan sosial di GUL Santo Yosef.
Program ini diawali dengan survei dan observasi di lapangan untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi. Selanjutnya, tim melakukan kajian literatur serta mengadakan diskusi kelompok bersama pengelola dan tenaga pendukung. Dari proses tersebut, lahirlah rancangan Panduan Praktik Pekerja Sosial untuk Lansia yang kemudian diuji dan divalidasi.
Selain penyusunan panduan, tim PKM juga menyelenggarakan pelatihan serta workshop. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman dan keterampilan tenaga pendukung agar lebih siap dalam memberikan layanan yang menyeluruh kepada para lansia. Program ini ditutup dengan kegiatan monitoring dan evaluasi untuk memastikan panduan dapat diterapkan secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan PKM ini, tenaga pendukung mendapatkan panduan praktis yang dapat memudahkan mereka dalam melayani lansia sehari-hari. Dengan adanya pelatihan, para pendamping juga merasa lebih percaya diri dan mampu mengembangkan pendekatan yang lebih profesional.
Bagi lembaga, tersusunnya panduan praktik pekerja sosial memberikan standar layanan yang jelas, sehingga kualitas pendampingan lansia dapat ditingkatkan. Di sisi lain, kegiatan ini juga menghasilkan luaran akademik berupa publikasi ilmiah dan rencana pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas panduan yang disusun.
Kegiatan PKM ini diharapkan menjadi langkah awal menuju layanan sosial yang lebih baik, khususnya bagi kelompok lansia. Dengan adanya panduan baku, pelatihan, dan evaluasi berkelanjutan, GUL Santo Yosef diharapkan dapat menjadi contoh praktik baik bagi lembaga serupa dalam memberikan pendampingan yang ramah, profesional, dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup lansia.